Postingan

SETAHUN PEMECATAN FAHRI HAMZAH: MENELISIK SISI RASIONALITAS

Gambar
SETAHUN PEMECATAN FAHRI HAMZAH: MENELISIK SISI RASIONALITAS Oleh: Bambang Prayitno (Alumni KAMMI) Akhirnya, saya harus mengatakan. Memang benar apa yang disampaikan oleh Muhammad Sohibul Iman, Presiden PKS, lewat cuitan di akun twitternya pada 12 Maret 2017, tiga hari lalu; “Benar, tidak ada manusia (yang) rasional sempurna, semua terbatas (boundedly rational). Karena itu tak heran ‘orang-orang rasional’ pun bertindak konyol”. Ini pernyataan deja vu, seperti mengkonfirmasi alasan kejadian setahun lalu, yang akhirnya membuat kita mahfum; bahwa kekonyolan oknum petinggi PKS yang mengambil langkah memecat Fahri Hamzah, disebabkan karena sifat manusia yang penuh dengan keterbatasan. Pun dengan rasionalitasnya. Ada unsur lain yang mempengaruhi seluruh keputusan yang diambil saat itu. Keputusan yang membuat kaget mayoritas pengurus dan kader PKS. Semuanya diselubungi pikiran tak percaya. Tapi seperti itu kejadiannya. Ada sesuatu yang lain diluar rasionalitas kita untuk mence

CATATAN PERJALANAN KE PONTIANAK BUMI KHATULISTIWA

Gambar
CATATAN PERJALANAN KE PONTIANAK BUMI KHATULISTIWA Bagian 3. Narasi, Energi dan Refleksi (Kutipan-Kutipan Pidato dan Nasihat Fahri Hamzah di Pontianak) a. Narasi Pasca Reformasi Mari sejenak kita tinggalkan Jakarta. Kita tinggalkan berbicara tentang Ahok dan berbagai macam permasalahan yang dibuatnya. Indonesia bukanlah Jakarta saja. Kita bedah mindset kita dan pandanglah dengan pandangan yang luas tentang Indonesia. Indonesia adalah tuju belas ribu pulau. Dengan berbagai macam masalahnya. Semuanya mesti mendapatkan perhatian kita semua. Tapi ini juga kesalahan kita semua. Seolah-olah Indonesia adalah Jakarta saja. Media sudah terlalu lama membiarkan pikiran kita disetir untuk hanya melihat dan memperhatikan Indonesia. Perputaran uang 70 persen ada di Jakarta. Seluruh masalah politik seolah-olah diselesaikan di Jakarta. Media berkantor di Jakarta dan malas meliput masalah daerah. Sehingga pembicaraan kita tak jauh-jauh dari Jakarta. Kita tahu bahwa Reformasi telah melahir

BIROKRASI BERSIH DAN KOTOR DARI ATAS

Gambar
BIROKRASI BERSIH DAN KOTOR DARI ATAS Meski kita hidup dalam demokrasi setelah amandemen ke-4 UUD 1945 kita tuntaskan, tapi apa yang dilakukan oleh petahana tetap kita sebut sebagai “mempertahankan kekuasaan” dan apa yang dilakukan penantang kita sebut sebagai “merebut kekuasaan”. Keduanya harus dilakukan dengan etika. Dalam demokrasi, semua tindakan kita tidak saja harus berdasarkan hukum, tetapi juga harus berdasarkan etika. Petahana harus mempertahankan kekuasaannya secara etis dan penantang harus merebut kekuasaan juga secara etis. Etika-lah yang membuat bangsa ini tenang meski sedang “perang”. Dahulu kala, sebelum ada negara bangsa, raja-raja dan penguasa mempertahankan kekuasaan dengan kejam dan menghalalkan segala cara. Lalu hal itu, membuat rakyat memberontak dan menggalang pembangkangan juga dengan segala cara. Situasi ini kita sebut perang sipil. Perang saudara. Perang saudara atau sering juga disebut Civil War, atau perang warga sipil atau perang madani, bukan pera

PUISI PENGEPUNGAN TOTAL BUAT PRABOWO SANDI

Gambar
PUISI PENGEPUNGAN TOTAL BUAT PRABOWO SANDI Jenderal Prabowo,  Brother Sandiuno... Kita berada di ujung hari-hari yang berbeda... di antara hari-hari yang mulia bangsa INDONESIA.. hari paling menentukan bagi perjalanan anak bangsa... setidaknya.. 5 tahun ke depan.. tentang apa yang kita ukir dan menjadi harapan... Perjalanan 5 tahun ini cukup meletihkan, perjalanan tanpa arah dan tujuan, perjalanan tanpa narasi dan gambar besar, bangsa seperti tersesat dalam kelemahan dan kesedihan bahkan perpecahan... inilah perjalanan yang sebetulnya kita sesalkan... sia-sia tanpa kemuliaan... Jenderal, saudaraku,  bukankah sudah bulat di hatimu untuk mengakhiri derita dan kesedihan ini? Bukankah sudah mantap dalam dadamu untuk menolong rakyat dan bangsa ini? Bukankah kita sudah bersepakat dan bergerak bersama rakyat membebaskan negeri ini dari cengkeraman dusta? Maka inilah waktunya jenderal, Inilah saatnya sahabatku Sandiaga... Rakyat telah turun ke jalan, histeria telah m

KEPADA APARAT: JADILAH WASIT YANG ADIL, JANGAN IKUTAN BERTANDING

Gambar
KEPADA APARAT: JADILAH WASIT YANG ADIL, JANGAN IKUTAN BERTANDING Meski kita hidup dalam demokrasi setelah amandemen ke-4 UUD 1945 kita tuntaskan, tapi apa yang dilakukan oleh petahana tetap kita sebut sebagai “mempertahankan kekuasaan” dan apa yang dilakukan penantang kita sebut sebagai “merebut kekuasaan”. Keduanya harus dilakukan dengan etika. Dalam demokrasi, semua tindakan kita tidak saja harus berdasarkan hukum, tetapi juga harus berdasarkan etika. Petahana harus mempertahankan kekuasaannya secara etis dan penantang harus merebut kekuasaan juga secara etis. Etika-lah yang membuat bangsa ini tenang meski sedang “perang”. Dahulu kala, sebelum ada negara bangsa, raja-raja dan penguasa mempertahankan kekuasaan dengan kejam dan menghalalkan segala cara. Lalu hal itu, membuat rakyat memberontak dan menggalang pembangkangan juga dengan segala cara. Situasi ini kita sebut perang sipil. Perang saudara. Perang saudara atau sering juga disebut Civil War, atau perang warga sipil at

PRABOWO SUBIANTO DIANUGRAHI GELAR BANGSAWAN KESULTANAN KADRIAH PONTIANAK

Gambar
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto melanjutkan lawatan politiknya ke Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Dalam kunjungannya itu, Prabowo menerima gelar bangsawan dari Kesultanan Kadriah Pontianak. Baca juga: Ini Momen Berharga, Kami Ingin Dengar Buah Pikiran dari Prabowo... Gelar bangsawan Kesultanan Pontianak diberikan langsung oleh Sultan Pontianak IX Syarif Machmud Alkadrie kepada Prabowo. "Sesungguhnya sultan memberikan gelar adat bangsawan Datuk Sri Setia Negara agar selalu menjadi tanggung jawab menerapkan ajaran Al-Quran dan sunnah," ujar Sultan Syarif seperti dikutip dari siaran pers tim media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Minggu (17/3/2019). Proses pemberian gelar bangsawan diawali dengan pembacaan sholawat Diba'i oleh pemuka adat Kesultanan Pontianak.  Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan sumpah penganugerahan gelar bangsawan Kesultanan Pontianak. Dalam prosesi itu, Prabowo diminta memegang teguh ajaran agama sebagaimana telah tertulis dalan A

DEBAT CAWAPRES 2019 DARI DATA GOOGLE TRENDS

Gambar
Debat Cawapres 2019, Data Google Trends : Sandiaga Uno Menang Telak Selama acara debat Cawapres 2019 berlangsung data Google Trends menunjukkan nilai popularitas Sandiaga Uno terus meningkat hingga acara debat selesai. Sebaliknya nilai popularitas KH Ma'ruf Amin terus menurun. Penulis Hairunnisa 18 Maret 2019 Gambar ilustrasi hasil perbandingan popularitas kedua Cawapres di Google Trends saat acara debat cawapres 2019 berlangsung Kitakini News – Debat Cawapres 2019 antara KH Ma’ruf Amin dengan Sandiaga Uno yang beralangsung di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/3/2019) dimenangkan oleh Sandiaga Uno. Informasi ini diperoleh berdasarkan nilai popularitas masing-masing cawapres di google trends sepanjang acara debat berlangsung. Dari pantauan tim Kitakini News di Google Trends, sepanjang acara debat berlangsung, popularitas Sandiaga Uno menunjukkan grafik yang terus meningkat. Sebaliknya, popularitas KH Ma’ruf Amin sejak acara debat dimulai hingga berakhir menunjukkan grafik yang men
SUARA KOTA PONTIANAK

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY SUARA KOTA PONTIANAK ||| 🔔E-mail : ptmkspontianak@gmail.com

🚀POPULAR POST

CARA MEMBANGKITKAN NUR QALBU MELALUI ZIKIR NAFI DAN ISBAT BAGI FOMULA TASYAWUF

DALIL WAHDATUL WUJUD DALAM AL QUR'AN DAN HADISTH

SYAIKH SITI JENAR : AL-FATIHAH SALAH SATU KUNCI NGIBADAH

ABU THALIB AL-MAKKI PEMANDU AMALAN TAREKAT PARA SUFI

TUHAN TIDAK BERZAT, BERSIFAT, BERASMA, DAN BERAF'AL.

🔂 FOLLOWERS