MUI DIMINTA BERTANGGUNG JAWAB ATAS INSIDEN 04 NOVEMBER

MUI Keluarkan Fatwa Sangat Gegabah dan Tidak Teliti
Gejolak yang terjadi 04 November lalu membuat masyarakat tak lagi apresiatif terhadap lembaga fatwa MUI yang selama ini dinilai mampu memberikan kontribusi positif namun sebaliknya membuat situasi dan kondisi tidak kondusif.
Tokoh nasional Buya Syafii Maarif menilai fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan ucapan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merupakan penistaan terhadap Al-Qur'an dan ulama sangat gegabah dan tidak teliti. Akibat fatwa MUI tersebut, demo besar-besaran terjadi di Jakarta pada 4 November lalu yang akhirnya berujung ricuh.
"Semestinya lembaga seperti MUI mestilah menjaga martabatnya melalui fatwa-fatwa yang benar-benar dipertimbangkan secara jernih, cerdas, dan bertanggung jawab," ujar Buya dalam keterangan kepada awak media.
Buya berpendapat, MUI harus bertanggung jawab terhadap insiden yang terjadi pada 4 November lalu. Pasalnya, akibat fatwa MUI, demo tersebut digelar. Terlebih gerakan demo itu mengatasnamakan MUI dalam kelompok Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI).
Selain itu, lanjut Buya, fatwa MUI yang gegabah itu telah diboncengi berbagai pihak di antaranya kelompok garis keras yang mendapatkan amunisi untuk tujuan tertentu dan beberapa politisi yang semata-mata berambisi mendapatkan keuntungan politik kekuasaan di Pilkada DKI Jakarta pada 15 Februari 2017 mendatang.
"Apakah kita mau mengorbankan kepentingan bangsa dan negara itu akibat fatwa yang tidak cermat itu? Atau apakah seorang Ahok begitu ditakuti di negeri ini, sehingga harus dilawan dengan demo besar-besaran? Jangan jadi manusia dan bangsa kerdil!" tegas Buya.
Buya dengan tegas mengatakan fatwa MUI tidak teliti dan gegabah sebab dirinya telah membaca secara utuh pernyataan Ahok pada 27 September 2016 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Ahok mengatakan agar 'jangan percaya sama orang…karena dibohongin pakai surat Al-Maidah 51'
Dari ucapan itu, Buya yakin bahwa Ahok sama sekali tidak mengatakan bahwa surat al-Maidah 51 bohong. Pasalnya. 
Ahok hanya mengkritik orang-orang yang menggunakan ayat itu untuk membohongi masyarakat agar tidak memilih dirinya. Jika ada orang yang menilai Ahok menista Al-Qur'an dan Ulama, Buya menganggap orang tersebut sedang tidak stabil. mimbarbangsa.com (MI/tim)
=======================================
Tsummarji’il-bashara karrataini yanqalib ilaikal-bashar khasi-an wahuwa hasir. “Kemudian ulangi pandanganmu sekali lagi dan sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan pandanganmu dalam keadaan letih.” (QS. al-Mulk ayat 4).
Tataplah sekali sebuah bintang, bahkan tataplah dua kali. Apa yang difirmankan oleh Allah Swt.? Yanqalib ilaikal-basharu khasi-an wahuwa hasir. Pandangan kalian akan melemah dan kalah. Kekuatan pandangan mata kalian dikalahkan oleh sebuah bintang saja. Jadi apalagi terhadap 80 milyar bintang di galaksi kita? Jadi apalah yang kita tahu ini? Kita tidak tahu apa-apa. Jadi, dengan akal yang ada di kepala kita ini kita tidak tahu apa-apa.
Akan tetapi, dengan akal yang ada di qalbu kita, kita mengetahui segalanya. Apa yang dikatakan Allah Swt. kepada Rasullullah Saw., dan apa yang dikatakan Rasulullah Saw. dalam hadits suci kepada kita?
“Itulah sebabnya Allah Yang Maha Tinggi berfirman: “Tidaklah surga apalagi bumi dapat menampungKu, tapi hati hambaKu yang beriman dapat menampungKu.” Artinya, hati orang yang beriman mengandung cahayaKu, sifat-sifatKu dan pemahaman akan alam semesta. Meskipun tidak mungkin memahami esensi Allah itu sendiri.
SUDAH LIHAT TUHAN ATAU BELOM ???
Anda kira para waliyullah tidak mempunyai kekuatan untuk menembus alam semesta ini. Mereka punya kekuatan itu atau tidak? (Hadirin menjawab: “Ya, mereka punya”). Buktinya? Rasulullah Saw. telah melakukan perjalanan melampaui alam semesta ini, bukan? Alam jagad raya yang kita tidak sanggup lagi melihat satu bintang sekalipun. Nah, Rasulullah Saw. melintasi seluruh 80 milyar bintang dalam galaksi kita, kemudian beliau Saw. melintasi 60 milyar galaksi yang lain bahkan lebih dari itu. Melampaui alam semesta ini. Beliau mencapai “Qaba qausaini au adna” apa artinya? Mencapai kedekatan dengan Allah Swt. hingga 1 cm atau mungkin 1 mm.

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Link

Komentar

SUARA KOTA PONTIANAK

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY SUARA KOTA PONTIANAK ||| 🔔E-mail : ptmkspontianak@gmail.com

🚀POPULAR POST

SYAIKH SITI JENAR : AL-FATIHAH SALAH SATU KUNCI NGIBADAH

CARA MEMBANGKITKAN NUR QALBU MELALUI ZIKIR NAFI DAN ISBAT BAGI FOMULA TASYAWUF

TUHAN TIDAK BERZAT, BERSIFAT, BERASMA, DAN BERAF'AL.

PUSAKA MADINAH

AL HALLAJ IBLIS ADALAH TEMAN DAN FIRAUN ADALAH GURUNYA

🔂 FOLLOWERS