STRATEGI XIAOMI TAHUN 2017 PERBANYAK TOKO OFFLINE DAN BUKA BANK INTERNET

Strategi Xiaomi Tahun 2017: Perbanyak Toko Offline dan Buka Bank Internet
Lei Jun (CEO, Xiaomi).
Xiaomi membeberkan target dan strategi bisnis yang akan dijalankan sepanjang tahun 2017 ini, khususnya setelah pabrikan smartphone dan perangkat elektronik asal Tiongkok itu melewati tahun yang kurang baik pada tahun lalu.

“Tahun terburuk sudah kita lalui,” kata Lei Jun (CEO, Xiaomi) dalam rapat tahunan pemegang saham, Kamis (12/1), seperti dilaporkan Reuters.

Pertumbuhan bisnis Xiaomi pada tahun lalu memang terbilang stagnan dan tidak sebaik tahun-tahun sebelumnya. Sebagai gambaran, Xiaomi berhasil menjual 7,2 juta unit perangkat pada tahun 2012, meningkat jadi 18,7 juta unit pada 2013, berlipat tiga kali lipat hingga 61 juta unit pada 2014, tetapi hanya mencapai 70 juta unit pada 2015.

Untuk pertama kalinya, Xiaomi enggan mengungkapkan angka penjualan yang diraih pada tahun 2016. Yang pasti, Xiaomi telah terlempar dari posisi lima besar smartphone terlaris di Tiongkok, kalah bersaing dengan Apple, Samsung, Huawei, Oppo, dan Vivo.

“Di tahun-tahun pertama, kami tumbuh terlalu cepat. Kami menciptakan keajaiban, tetapi kurang baik dalam pertumbuhan jangka panjang,” ujar Lei Jun. “Maka kami harus bergerak lebih lambat, memperbaiki beberapa area [bisnis], demi menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dalam jangka panjang,”.

Perbaiki Strategi
Untuk tahun 2017, Lei Jun telah menyiapkan beberapa strategi untuk mencapai target pemasukan sebesar 100 miliar RMB atau US$14,47 miliar pada akhir tahun.

Salah satu langkah kunci yang bakal dijalankan Xiaomi tahun ini adalah mendorong pertumbuhan kanal distribusi dan penjualan offline. Selama ini, Xiaomi dikenal sebagai produsen smartphone yang lebih fokus berjualan secara online. Tetapi, taktik ini sudah banyak ditiru oleh merek lain dan dirasa telah mencapai batas maksimal pertumbuhannya.

Walhasil, Xiaomi berencana membuka 200 toko Mi Home di Tiongkok untuk menambah 54 toko yang sudah ada sekarang. Dalam tiga tahun ke depan, Xiaomi ingin memiliki total 1.000 toko di seluruh Tiongkok.

“Strategi e-commerce kami menemui sejumlah tantangan. E-commerce hanya menyumbang sekitar 10 persen dari keseluruhan transaksi retail di Tiongkok, sedangkan penjualan online hanya berkontribusi 20 persen dari total pasar smartphone,” ungkap Lei Jun.

“Xiaomi tidak puas hanya menjadi merek smartphone berbasis e-commerce, jadi kami harus memperbaiki model retail kami dan memasukkan toko offline ke dalam strategi kami,” lanjutnya.

Di samping menambah toko offline, strategi Xiaomi lainnya di tahun 2017 yaitu mengembangkan sistem kecerdasan buatan dan mulai membuka bank atau layanan keuangan berbasis internet. Xiaomi merupakan pemegang saham terbesar kedua pada Sichuan XW Bank yang diumumkan Desember silam. Baca juga Big-boss-amerika-tatap-muka

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Link

Komentar

SUARA KOTA PONTIANAK

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY SUARA KOTA PONTIANAK ||| 🔔E-mail : ptmkspontianak@gmail.com

🚀POPULAR POST

SYAIKH SITI JENAR : AL-FATIHAH SALAH SATU KUNCI NGIBADAH

CARA MEMBANGKITKAN NUR QALBU MELALUI ZIKIR NAFI DAN ISBAT BAGI FOMULA TASYAWUF

TUHAN TIDAK BERZAT, BERSIFAT, BERASMA, DAN BERAF'AL.

PUSAKA MADINAH

AL HALLAJ IBLIS ADALAH TEMAN DAN FIRAUN ADALAH GURUNYA

🔂 FOLLOWERS