HATI INI ADA SINGGASANA, HANYA TUHANKU YANG BERHAK MENDUDUKINYA

Menurut Syaikh Siti Jenar :
Diri manusia di bagi menjadi 3 lapisan, yaitu
lapisan jasmani atau jasad,
lapisan nafsani atau jiwa, dan
lapisan ruhani atau sukma.

Dan masing-masing instrument dapat menangkap kebenaran pada dimensinya.

Lapisan jasmani berfungsi untuk menerima semua kesan inderawi, dan tidak bisa memaknainya dan tidak bisa digunakan untuk memahami apa dibalik itu, dan kemampuannya terbatas pada umur tertentu, dan berhenti pada saat manusia mati dan tentu saja tidak dapat dipakai sebagai pedoman.

Lapisan Nafsani merupakan pembeda antara manusia dan binatang, dengan instrumennya ini manusia dapat memiliki kesadaran sebagai manusia, mampu berangan-angan dan berpikir, dengan berpikir manusia dapat memilah dan memilih, menimbang, mengetahui antara fakta dan realita dan ekspresi lainnya.

Namun instrument ini yang namanya akal, budi dan pikiran dapat mengembara ke dunia imajiner atau khayali yang tidak berpijak pada kebenaran, maka dari itu ini harus disinari ruh alias sukma; “Sukma menjelma sebagai hamba, hamba menjelma pada sukma, nafas sirna menuju ketiadaan, badan kembali sebagai tanah “, dan ruh inilah yang disebut mursyid sebagai penunjuk jalan.

Qiyamun bi Nafsihi artinya bangkit dengan Dzat pribadinya sendiri.
Manusia yang hakiki, adalah wujud hak, kemandirian dan kodrat
Berdiri dengan sendirinya
Adanya kehidupan ini karena pribadi
Ditetapkan oleh pribadi
Ditetapkan oleh kehendak nyata
Hidup tanpa sukma
Tiada merasakan sakit atau lelah
Suka dukapun musnah
Berdiri sendiri menurut karsanya
Hidup sesuai kehendaknya

Wahdaniyyah artinya satu, esa atau tunggal, inilah sifat keenam Tuhan yang merupakan sifat manusia sempurna, dualitas yang hilang pada sifat ini, dan ini merupakan alam ruhani yang terendah berada diatas nafsani yang diterangi gemerlapnya bintang dan kita dapat mendengarkan panggilan Tuhan semesta alam dan dialam ini senantiasa makhluk ruhani beraudensi dengan Tuhan dan setan ataupun makhluk yang berenergi negative lainnya tak akan sanggup mendengarkan pembicaraan dialam ini.

Sifat Ma’ani adalah sifat yang mengandung sifat-sifat nafsiyah. Qudrat dan Iradat,
Kodrat artinya kuasa dan ini dimiliki manusia dalam sesifat sederhana untuk memilih memilah, mengatur, membuat, dll, dan pencapaiannya juga berbeda2 tergantung pada kebiasaan melatih dirinya. Baca Juga : Sepuluh-thariqah-yang-diikuti-syaikh

Iradat artinya adalah sifat kehendak atau kemauan yang dimiliki manusia, dan antara kodrat dan iradat tidak dapat terpisahkan dan dengan ini manusia bisa berbuat apa saja yang dikehendaki, dan apabila tidak bisa memimpinnya maka akan menjadi perusak kehidupan, karena hanya berhenti di nafsani maka dibawah kekuasaan Ego, yang seharusnya di bawah kendali Ruh dariNya, itulah yang ada di ayat Kursi dan seperti tembang berikut ini ;

Kodrat adalah kuasa pribadi
Tiada yang mirip atau menyamai
Kuasanya tanpa peranti
Dari tanpa rupa menjadi warna warni
Lahir batin satu sebab sawiji

Iradat berarti
Karsa tanpa runding
Hidup berdiri sendiri
Menurut karsanya
Sesuai kehendakNya.

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Link

Komentar

SUARA KOTA PONTIANAK

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY SUARA KOTA PONTIANAK ||| 🔔E-mail : ptmkspontianak@gmail.com

🚀POPULAR POST

SYAIKH SITI JENAR : AL-FATIHAH SALAH SATU KUNCI NGIBADAH

CARA MEMBANGKITKAN NUR QALBU MELALUI ZIKIR NAFI DAN ISBAT BAGI FOMULA TASYAWUF

TUHAN TIDAK BERZAT, BERSIFAT, BERASMA, DAN BERAF'AL.

PUSAKA MADINAH

AL HALLAJ IBLIS ADALAH TEMAN DAN FIRAUN ADALAH GURUNYA

🔂 FOLLOWERS