AJARAN TASAWUF ABU MANSUR AL HALLAJ

Ajaran Tasawuf Abu Mansur Al-Hallaj
Pencarian tiada henti. Mencari kesejatian / hakiki untuk sebuah penghambaan total bagi tiap yang bernama muslim-penyembah Allah Azza wa Jalla dan pengikut Muhammad Rasulullah SAW.

Ketotalan tiap individu dalam menyembah memang menjadi pembeda akan KehebatanNya. Sang Pencipta sungguh tak terjangkau dalam batasan Hamba. Hingga Sang Pencari dapat bersimpuh mendapat petunjuk dengan terbukanya tirai pembeda.

Begitulah maqam dalam pencarian. Mengharuskan membakar segala kebodohan diri. Menghamba dengan kehambaannya. Total. Terus memaknai tiap pencarian.

Betapa butuhnya sebuah petunjuk dari-Nya untuk sebuah pencarian. Perasaan gundah-gulana (galau) dari seorang Pencari-Nya. Dia-lah yang memberi dan mengambil tiap jengkal dan detik nyawa-rejeki. Hanya petunjuk yang mengantarkan Pencari menjumpai-Nya.

Sering pula si Fulan harus naik terus menuju puncak dan turun kembali. Kadang harus menapak satu tangga ke tangga lain hingga puncak dengan bersusah payah. Ada pula mendapati yang langsung ke puncak. Realitas. Sungguh Allah berkehendak sekehendak-Nya.

Pencaharian akan realitas, adalah segala sesuatu yang sangat subtil, tak kentara, dalam setiap gambarannya-setiap jejak langkah yang bisa membawa Sang Pencari (salik) pada sesuatu yang dangkal. Dan di sanalah Salik menapak luapan keluh-kesah panjang di padang pasir yang kering-kerontang.

Sang Pencari (Salik) mesti mengikuti langkah-langkah ini, yang akan menuntunnya dalam menjalani 40 maqam spiritual:

1.Adab
2.Berkhidmat
3.Mau bersusah payah
4.Tak henti mencari
5.Tiada Merasa Takjub
6.Fana, binasa
7.Mengagung-agungkan Allah
8.Memiliki keinginan tinggi mencapai maqam tertinggi
9.Ketulusan hati
10Kejujuran, keikhlasan
11.Mau bersahabat dengan Allah
12.Kebebasan
13.Berangkat Menuju Kehadirat Allah
14.Beristirahat di pangkuan Nya
15.Memiliki penglihatan tajam
16.Penyaksian atas realitas Ketuhanan (Syuhud)
17.Eksistensi
18.Penuh perhitungan
19.Beramal
20.Menutupi kerugian dengan beramal
21.Menyebarkan berkah
22.Bersiap-siap
23.Menyendiri
24.Ketertarikan dengan realitas Ketuhanan
25.Mempunyai daya tarik yang tinggi
26.Kehadiran Allah
27.Latihan Spiritual
28.Hati-hati dalam bertindak
29.Bersedih hati terhadap amal yang telah ditinggalkan
30.Memiliki daya tahan spiritual
31.Mengambil pertimbangan
32.Selalu merasa takut dan harap
33.Berfikir dan merefleksi
34.Kesabaran
35.Menggali hikmah dan menafsir
36.Menolak [segala kejahatan]
37.Mengkritik diri sendiri dalam pencapaian spiritual
38.Meneliti tingkah laku
39.Memohon petunjuk
40.Memulai kembali perjalanan spiritual [bidayah]

Tiap maqam mengandung kenikmatan (anugerah)
dan keberkatan sendiri-sendiri, baik terpikirkan atau tidak. Dan seorang Pencari asing memasuki maqam itu, mengarungi, menjelajahi, dan menganalisanya lebih jauh lagi. Tapi sayangnya, tak ia temui sesuatu pun yang berguna baginya. Bahkan setelah berlama-lama tinggal di lembah bebukitan dan dataran rendah.

Realitas adalah realitas, dan ciptaan adalah ciptaan.
Buang segala alam ciptaanmu, kau akan menjadi Dia.
Dia, dan juga kau: kedua-duanya adalah realitas. Baca Juga : Kisah-seekor-kupu-kupu-dan-sufi

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Link

Komentar

SUARA KOTA PONTIANAK

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY SUARA KOTA PONTIANAK ||| 🔔E-mail : ptmkspontianak@gmail.com

🚀POPULAR POST

SYAIKH SITI JENAR : AL-FATIHAH SALAH SATU KUNCI NGIBADAH

CARA MEMBANGKITKAN NUR QALBU MELALUI ZIKIR NAFI DAN ISBAT BAGI FOMULA TASYAWUF

TUHAN TIDAK BERZAT, BERSIFAT, BERASMA, DAN BERAF'AL.

PUSAKA MADINAH

AL HALLAJ IBLIS ADALAH TEMAN DAN FIRAUN ADALAH GURUNYA

🔂 FOLLOWERS